Marketing

SPV Marketing Adalah Posisi Kunci yang Sering Dianggap Sepele Tapi Krusial

195
×

SPV Marketing Adalah Posisi Kunci yang Sering Dianggap Sepele Tapi Krusial

Share this article
spv marketing adalah

Kalau kamu pemilik UMKM, marketer pemula, atau sedang mengembangkan bisnis online, ada satu posisi yang sebaiknya mulai kamu pahami sejak sekarang: SPV Marketing. Ya, meski namanya terdengar “korporat banget”, SPV (Supervisor) Marketing adalah peran penting di balik promosi yang tertata, penjualan yang stabil, dan tim marketing yang gak loyo.

Sayangnya, banyak pelaku bisnis kecil menganggap peran ini hanya cocok untuk perusahaan besar. Padahal faktanya, semakin kecil tim kamu, justru semakin kamu butuh seseorang yang bisa jadi “kompas strategi”. Dan itulah fungsi utama seorang SPV Marketing.

spv marketing adalah

Apa Itu SPV Marketing?

Secara sederhana, SPV Marketing adalah singkatan dari Supervisor Marketing, yaitu seseorang yang mengawasi seluruh aktivitas pemasaran dalam sebuah tim. Ia bertugas menjembatani antara strategi besar yang ditentukan manajemen dengan eksekusi harian oleh tim marketing.

Bukan cuma soal mengawasi, SPV Marketing juga:

  • Menentukan arah kampanye,
  • Mengevaluasi performa tim,
  • Memberi coaching atau arahan ke anggota tim,
  • Menjaga konsistensi brand dan komunikasi pemasaran.

Dengan kata lain, SPV Marketing adalah “pengendali lapangan” yang memastikan strategi tidak hanya bagus di atas kertas, tapi benar-benar berjalan di lapangan.

Pengalaman Nyata: Dari Tim Kacau Jadi Terstruktur

Saya pernah bekerja dengan sebuah brand kuliner lokal di Jogja yang sedang naik daun. Awalnya tim marketing mereka terdiri dari 3 orang: satu admin medsos, satu fotografer, dan satu copywriter freelance. Tapi promosi mereka berantakan: tidak ada jadwal konten, desain sering telat, dan laporan performa iklan nggak pernah dibahas.

Sampai akhirnya mereka merekrut seorang SPV Marketing — lulusan kampus lokal yang sudah pernah magang di agensi digital. Dalam 2 bulan, ia membuat perencanaan konten mingguan, menyusun KPI sederhana, dan rutin evaluasi mingguan. Hasilnya? Engagement naik 3x lipat, dan konversi dari iklan Facebook meningkat lebih dari 40%.

Kuncinya bukan di skill teknis. Tapi di kemampuan mengarahkan, mengawasi, dan menyatukan elemen marketing dalam satu arah yang jelas.

Peran dan Tugas SPV Marketing

1. Perencana Strategi Harian dan Jangka Pendek

SPV Marketing bukan perumus grand strategy seperti seorang CMO. Tapi dia penting dalam hal planning operasional: membuat kalender konten, merencanakan promosi musiman, dan menyusun workflow tim.

2. Penghubung Antar Divisi

Pernah merasa marketing jalan sendiri, sales jalan sendiri? Di sinilah peran SPV jadi penting. Ia memastikan komunikasi antar tim sinkron, terutama dengan tim sales dan produk.

3. Evaluator Performa Tim

SPV Marketing bertugas menganalisis performa campaign — dari CTR iklan sampai impresi organik di Instagram. Ia memberikan feedback ke tim, dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan.

4. Mentor dan Problem Solver

SPV yang baik bukan sekadar pengawas, tapi juga coach. Ia membantu tim ketika mentok ide, kehabisan energi, atau saat kampanye tidak berjalan sesuai harapan.

Skill yang Wajib Dimiliki SPV Marketing

Menurut buku “Leading Teams” dari J. Richard Hackman, supervisor yang efektif punya kombinasi kemampuan teknis, relasional, dan konseptual. Ini berlaku juga untuk marketing.

Beberapa skill penting:

  • Leadership ringan: bisa memimpin tanpa harus galak atau kaku.
  • Pemahaman digital tools: Google Ads, Meta Ads, Canva, Trello, Notion, dll.
  • Analisis data sederhana: bisa membaca laporan dan menarik insight.
  • Komunikasi dan feedback: menyampaikan arahan dan kritik dengan tepat.
  • Empati tim: tahu kapan harus mendorong, kapan harus mengalah.

Jadi, SPV Marketing adalah sosok yang duduk di tengah-tengah: tidak terlalu strategis, tapi juga tidak sekadar pelaksana. Mereka adalah pengarah yang membumikan strategi ke realita lapangan.

Referensi dan Insight Profesional

Menurut data dari HubSpot State of Marketing Report 2024, tim marketing dengan struktur supervisor yang jelas menghasilkan performa kampanye 31% lebih baik dibandingkan tim tanpa struktur kepemimpinan menengah.

Neil Patel, pakar digital marketing global, juga menyebut dalam salah satu artikelnya bahwa:

“Tanpa orang yang mengatur daily execution, banyak strategi bagus akhirnya mati di jalan. Supervisor itu seperti konduktor dalam orkestra.”

Dari sini kita tahu bahwa peran SPV bukan tambahan, tapi pondasi tim marketing modern.

Kenapa UMKM dan Bisnis Online Butuh SPV Marketing?

Masih banyak yang berpikir bahwa posisi SPV hanya cocok untuk perusahaan besar. Padahal, UMKM dan bisnis online justru sering “tenggelam” dalam operasional karena semua orang multitasking.

SPV Marketing dibutuhkan agar:

  • Promosi tidak hanya berdasarkan insting.
  • Ada evaluasi berkala yang terstruktur.
  • Tim tahu siapa yang memberi arahan harian.
  • Strategi jangka pendek dan panjang bisa dijalankan paralel.
  • Komunikasi antar tim jadi lebih rapi.

Dan yang terpenting, SPV Marketing adalah pengingat arah. Karena bisnis kecil pun bisa tersesat jika tidak ada yang mengarahkan.

Tantangan Menjadi SPV Marketing

Peran ini juga bukan tanpa tantangan. Terutama di bisnis kecil yang struktur organisasinya belum solid.

Tantangan yang sering dihadapi:

  • Harus jadi jembatan antara owner dan tim kreatif.
  • Terjebak multitasking karena kekurangan SDM.
  • Tidak selalu dapat wewenang yang jelas.
  • Harus cepat belajar dari data tanpa pelatihan formal.

Solusinya? Bangun komunikasi yang transparan, rajin diskusi dengan owner, dan belajar dari tools gratis seperti Google Skillshop, Meta Blueprint, atau channel YouTube seperti Strategi Bisnis Lokal.

Tips Menjadi SPV Marketing yang Andal

Berikut tips praktis buat kamu yang sedang menapaki atau mempertimbangkan peran ini:

  1. Mulai dari buat SOP kecil, seperti alur revisi konten atau approval iklan.
  2. Gunakan dashboard sederhana untuk memantau performa mingguan.
  3. Buat grup komunikasi tim (WhatsApp atau Slack) yang rapi dan aktif.
  4. Jangan takut memberi feedback ke tim dengan cara yang membangun.
  5. Update ilmu marketing minimal sebulan sekali — baca, ikut webinar, atau mentoring.

Baca Juga: Marketing Supervisor Adalah Pelajari Tugas, Skill dan Manfaatnya

Kesimpulan: SPV Marketing Adalah Fondasi Tim yang Ingin Tumbuh

Jadi, SPV Marketing adalah lebih dari sekadar jabatan formal. Ini adalah peran strategis yang menghubungkan arah bisnis dengan pelaksanaan harian di lapangan.

Kalau kamu merasa promosi bisnis kamu sering tidak konsisten, tim bingung harus mengerjakan apa, atau hasil iklanmu tidak jelas dampaknya — mungkin bukan karena tim kamu kurang pintar, tapi karena belum ada SPV Marketing yang mengarahkan.

Sudah waktunya kamu bertanya: apakah bisnismu sudah butuh SPV Marketing? Jika iya, apakah kamu siap naik level ke posisi ini, atau mulai membentuk tim dengan struktur yang lebih kuat?

Karena bisnis bukan hanya soal kerja keras — tapi kerja yang terarah. Dan SPV Marketing adalah pengarahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *